Botox Wajah: Pengertian, Manfaat dan efek Samping

botox wajah

Image: https://www.pexels.com/id-id/foto/wanita-mendapatkan-botox-dahi-7581584/

Penggunaan botox pada area wajah kini kerap dikenal di industri kecantikan. Tujuannya sederhana, yaitu untuk meremajakan kulit dengan mengurangi lipatan dan keriput. Meskipun botox memberikan kontribusi positif pada penampilan, ada beberapa efek samping terkait yang wajib untuk dipahami sebelum menentukan untuk menjalani treatment ini..

Botox juga dikenal memiliki kegunaan medis, seperti dalam pengobatan kondisi saraf spesifik. Akan tetapi, pembahasan kita kali ini akan terfokus pada penggunaan botox sebagai salah satu cara untuk terlihat awet muda.

Memahami Apa itu Botox Wajah

Botox, yang dikenal juga dengan nama lain botulinum toxin, adalah sebuah perawatan dari bakteri Clostridium botulinum, yang menyebabkan kondisi botulisme. Dalam dunia medis, terdapat variasi lain seperti rimabotulinumtoxinB (Myobloc), abobotulinumtoxinA (Dysport), dan incobotulinumtoxinA (Xeomin).

Cara kerjanya yakni dengan mencegah sinyal saraf asetilkolin mencapai otot, yang kemudian membuat otot tersebut berelaksasi. Dengan relaksnya otot-otot di wajah, kulit menjadi lebih licin dan ketat, mereduksi tampilan kerutan halus. Di Indonesia, penggunaan botox dikategorikan sebagai obat keras, sehingga membutuhkan resep dokter dan pengawasan medis yang ketat.

Perbedaan Botox dan Filler

Perawatan kecantikan botox botox wajah dan filler belakangan ini semakin populer, namun tidak semua orang mengerti perbedaan keduanya. Botox diaplikasikan untuk membuat permukaan kulit muka lebih ketat dan licin melalui suntikan protein dari bakteri Clostridium botulinum. Di sisi lain, filler bertujuan menambah volume dengan menyuntikkan material lembut ke bawah kulit, untuk area tertentu seperti bibir atau pipi.

Efektivitas kedua perawatan ini berbeda. Botox umumnya bertahan selama 3-4 bulan, sementara filler bisa bertahan dari 4 bulan hingga 2 tahun, tergantung jenis bahan yang digunakan.

Cara Kerja Botox Wajah

Botox wajah telah menjadi solusi efektif untuk mengurangi kerutan dan garis halus. Melalui mekanisme menonaktifkan saraf dan otot di area target, botox meniadakan kemampuan otot untuk berkontraksi, sehingga mengurangi kerutan.

Efek dari botox dapat bertahan selama beberapa bulan. Setelah efeknya menghilang, otot-otot secara bertahap akan kembali aktif, namun kerutan yang muncul kembali cenderung lebih halus dari sebelumnya.

Penggunaan botox wajah disesuaikan berdasarkan kondisi setiap individu, meliputi kedalaman kerutan dan respon tubuh terhadap botox. Aplikasinya meliputi beragam bagian wajah seperti alis, dahi, area sekitar mata, hidung, rahang, dagu, dan leher.

Kapan Botox Diperlukan?

Orang mungkin memilih botox untuk beberapa alasan, di antaranya:

  • Mengurangi kerutan halus yang timbul saat berekspresi.
  • Memperbaiki tekstur kulit wajah yang mulai rentan kerutan.
  • Membentuk ulang kontur rahang.
  • Mengurangi lemak berlebih pada area pipi.
  • Membalansir bentuk wajah yang asimetris.

Manfaat Botox Wajah

Dari segi estetika, botox menawarkan beberapa manfaat penting:

  • Merevitalisasi bentuk wajah, seperti membuatnya tampak lebih ramping.
  • Mengatasi masalah rambut yang tipis dan bercabang.
  • Memberikan efek anti penuaan, dengan menghaluskan garis-garis halus di wajah.
  • Botox dipilih karena hasilnya yang cepat terlihat, umumnya dalam 3-4 hari pasca injeksi, dengan durabilitas efek hingga tiga bulan atau lebih. Untuk hasil terbaik dan berkelanjutan, botox bisa dijadikan rutinitas perawatan wajah.

Kemungkinan efek Samping yang Muncul

Sejatinya, prosedur botox wajah terbilang cukup aman ketika dilaksanakan oleh dokter ahli dan berpengalaman. Walaupun demikian, terdapat kemungkinan efek samping yang harus diantisipasi, yang mencakup:

  • Bibir tampak tidak simetris dan pengeluaran air liur yang tidak normal.
  • Posisi alis yang tidak sejajar atau penurunan kelopak mata.
  • Sensasi nyeri pada kepala.
  • Reaksi alergi terhadap komponen kimia dalam botox.
  • Timbulnya suhu tubuh yang lebih tinggi.
  • Area suntikan menunjukkan gejala bengkak, biru-biru, dan sakit.
  • Produksi air mata yang berlebih atau kondisi mata yang kering.

Penutup

Walaupun prosedur botox wajah dianggap relatif aman, sangat penting untuk memahami kondisi kesehatan khususnya kondisi kulit setiap individu sebelum memutuskan untuk menjalani treatmen ini. Jika Anda mempertimbangkan botox sebagai opsi perawatan muka, ada baiknya berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter spesialis.